Lingkungan mempengaruhi habit

· 2 minute read

Seberapa lingkungan mempengaruhi habit kita? Sebetulnya hampir mendekati 90%. Kita makhluk sosial, kita mengikuti menilai berdasarkan apa yang dilakukan mayoritas dari lingkungan sekitar kita.

Sama halnya juga ketika tau lingkungan sekitar kita itu memiliki sesuatu yang tidak baik, namun kita tidak ingin melakukan kebiasaan itu. Cara terbaik untuk tidak melakukannya adalah keluar dari lingkungan itu. Kalau ada yang bisa stay di lingkungan tanpa melakukan sesuatu tersebut, itu menurutku one of a kind. Langka. Self control yang tinggi.

Ketika kalian ingin membangun habit, cara yang paling manjur adalah lakukan dengan orang-orang yang ingin membangun habit yang sama. AKA berada di lingkungan yang tepat. Karena, selain kalian juga saling mengkonfirmasi dan saling mengingatkan akan habit yang ingin dibangun, willpower yang dibutuhkan juga akan lebih kecil dibandingkan ingin membangun habit yang lingkungannya berkebalikan.

Aku punya pengalaman kecil. Di rumah, kulkas selalu isi dengan minuman dingin. Seperti Teh kotak, soda kadang-kadang, susu, yakult dan lain-lain. Udah kayak kebiasaan, kalau haus, cek kulkas, ambil minuman dingin didalemnya. Kalau habis makan, instead minum air, ambil lah teh kotak dingin. Enak banget. Sangat easy. Karena akan selalu dipastikan itu ada. Ketika salah satu alm tanteku meninggal karena tidak pernah minum air, minum gula terus. Kita belajar.

Belajar dari pengalaman duka itu, kita sepakat untuk stop untuk minum yang manis-manis sering-sering. Cara yang paling ampuh? Tentu saja tidak ngerestock minuman manis dingin di kulkas rumah.

Alhasil, hasilnya kita udah gak minum manis sering-sering lagi. Awal-awalnya, habit buat haus → buka kulkas → minum manis itu masih kerasa. Tapi karena insentifnya tidak ada, aka minuman manisnya tidak tersedia di kulkas, habit itu lama-lama semakin mengecil, dan sekarang kita udah lupa akan habit itu. Lebih banyak minum air putih ketika haus. Which is better for health reason.

Sekali lagi, lingkungan itu sangat berpengaruh. Gak usah sok-sok kuat, buat stay di lingkungan yang sangat berbanding terbalik dengan habit yang ingin kita bangun. Keluar darisana, membangun habit will be so much easier.

comments powered by Disqus