Makin Tua Makin Serius

· 2 minute read

Tulisan reminder buatku kalau, aku ngerasa, sejak masuk dunia perkantoran aku orangnya makin serius. Aku ngerasa aku yang dulu itu orang yang lumayan lucu. Tentu saja orang yang lucu tidak akan ngaku dia lucu, tapi itu yang aku rasakan. Tapi sekarang, segala kreatifitas untuk ngelucu itu sudah sangat berkurang. Otak ini sudah tidak mengerahkan energi untuk itu. Semua serba ditahan, dan lebih menghabiskan energi ke hal-hal ketakutan untuk menyinggung suatu orang atau hal.

Padahal menurutku, orang yang ngelucu, dan orang yang bisa menerima lelucon itu adalah parameter seseorang itu menjadi dewasa. Orang yang memiliki rasa humor yang tinggi adalah orang yang dewasa. Tua belum tentu dewasa. Aku, tentu masih bisa menerima lelucon dan humor. Tapi untuk membuat dan mendeliver itu, sulit rasanya.

Semakin tua semakin serius. Entah itu karena tuntutan hidup atau yang lain hal. Tentu ini bukan sesuatu yang natural, akan bervariasi disetiap orangnya. Ada orang yang dulunya serius tapi sekarang jadi humoris, dan ada yang tidak. Aku termasuk di yang kedua.

Tapi sebenarnya itu sesuatu yang ingin kuubah, karena banyak domino effect dari bisa mendeliver sebuah lelucon. Jangan salah, itu membutuhkan daya kreatifitas yang tinggi karena itu butuh momentum. Apabila tidak bisa memberikan lelucon di momentum yang sering singkat itu, ya impact dari lelucon itu akan berkurang drastis. Kreatifitas, wawasan yang luas. Melebar kemana-mana. Aku yang dulu merasa lebih kreatif dan perfeksionis, kalau sekarang lebih perfeksionis yang strict, yang mengikuti prosedur. Jadi dulu aku merasa harus selalu bisa mendeliver hal yang beda, mendeliver jokes yang lucu dan fresh, dan itu membuat hidup ini rasanya lebih berwarna.

Dengan itu, mengarah juga untuk membawa hidup ini untuk tidak terlalu serius. Well, tentu ada yang harus serius juga, tapi rasa-rasanya lebih ringan waktu itu. Entah memang bebannya beneran ringan, atau karena ada kebiasaan humor yang bikin semua jadi santai.

comments powered by Disqus