Matre

· 2 minute read

Kalau kita dengar kata matre, sesuatu yang paling sering digunakan dibilang matre adalah cewek. Cewek Matre. Cowok matre kayaknya aku udah pernah denger juga, tapi tidak sesering cewek matre. Mungkin cowok matre contohnya tinder swindler itu kali ya.

Matre berdasarkan definisi masyarakat adalah orang yang memilih berhubungan dengan pihak lawan atas dasar keuntungan material yang bisa didapatkan. Case paling sering adalah pacaran dan pernikahan.

Tapi istilah matre ini sering diabuse. Paling sering adalah, cewek yang tidak mau nikah sama cowoknya karena si cowok kurang mapan. Sekelibat terlihat benar, tapi ada miskonsepsi.

Kalau cewek melihat harta cowok yang ngajak nikah, for the sake of hedon dan foya-foya, itu matre. Tapi kalau melihat hartanya untuk tujuan bertahan hidup dan memastikan keturunannya mendapatkan kehidupan yang layak, itu bukan matre. Perbedaannya ada di hedon dan survival.

Matre ini memang sering diabuse oleh para pria yang tidak mapan, menggunakan kata matre untuk memanipulasi si wanita, even sekitar supaya si wanita mendapatkan social pressure untuk tetap mau menikahi si pria. Even sampai wanitanya juga percaya bahwa “wah aku gak boleh matre, kita harus sama-sama membangun keluarga kita walaupun dalam material belum siap”.

Miskonsepsi disengaja ataupun gak disengaja. Karena sesuatu definisi itu bisa masuk ke konteks kita saat ini dan ditambah rasionalisasi berdasarkan keadaan yang tidak menguntungkan kita.

Tapi ada juga si pria ini tidak sadar bahwa menikah bukan modal cinta doang, dia akan tetap bilang cewe matre sana sini. Dia cuma bego, perlu di twist dikit pemikirannya. Cara yang paling ampuh yang bisa mengubah pandangan kita terhadap matre-matre-an ini adalah. “Bayangin kalau anakmu nanti nikah dengan orang yang belum siap secara materi, terima gak?". Dah aku yakin 99% bapak (pria) akan tidak mau.

comments powered by Disqus