Memanfaatkan Teman (Good way)

· 3 minute read

Minggu lalu temanku dari Jakarta pulang, karena besok balik lagi ke jakarta, akhirnya menjadwalkanlah hari ini kumpul supaya dapet aja ketemu.

Hal yang menarik dari ketemuan teman rantau adalah update cerita. Dan sometimes gak jarang banyak dari cerita itu terdapat terpelik sedikit insight dan wisdom yang bisa dilebarkan yang bisa membantu aku untuk menentukan dan melakukan sesuatu. Itu memang enaknya punya teman yang ilmu disiplinnya beda-beda.

Dari kumpul hari ini aku dapat insight tentang beli rumah x bangun rumah. 2 Temanku yang seorang praktisi di bangun membangun memberikan pendapat mengenai, apakah kita sebaiknya membeli rumah cluster, atau bangun rumah aja, atau bagaimana? Yang kudapatkan seperti ini:

  1. Beli rumah cluster Pro: Kita enggak capek. Kita tinggal beli jadi, gak perlu ngurusin tetek bengek pembangunan rumah. Jebret, kebutuhan papan sudah terpenuhi.

Cons: Sebenarnya rumah cluster itu mostly kalau kita bandingkan dengan kita membangun rumah itu sendiri sama percis plek, sebenarnya bisa lebih murah. Dan usut punya usut sangat sering terjadi kejadian rumah cluster itu kualitasnya tidak sesuai yang dijanjikan, kalau sesuai itu adalah suatu bonus.

Tips: Ketika membeli rumah cluster, pastikan cek-cek dulu terlebih dahulu karena biasanya developer memberikan garansi beberapa bulan free fixing dan maintenance. Jangan diapa-apain, jangan dipaku-paku pasang apa-apa, pastikan like new, sama seperti beli barang di online. Ketika beli cek-cek semua, apabila ditemukan ada keanehan dan kerusakan, segera lapor ke developer. As long as masih masa garansi, dan rumah masih sesuai syarat, mereka wajib untuk mengganti. Walaupun rumah cluster bisa dibeli oleh semua kalangan, tapi kalau uang terbatas, sebenarnya yang cocok Orang yang memang butuh rumah kepepet.

  1. Bangun rumah Ada beberapa jenis bangun rumah:
  • Bangun rumah sendiri sewa arsitek, sewa kontraktor. Pro: Tinggal duduk manis sambil revisi revisi design dari arsitek. Kualitas terbaik. Cons: Termahal

  • Bangun rumah tanpa arsitek, tapi pake kontraktor Pro: Bisa mangkas cost, tanpa tetap menjaga kualitas Cons: Kontraktor kadang kompromi terhadap design “amatir” kita. Yang akhirnya hasil bangunan jadi kadang tidak sesuai dengan design kita, for better or worse.

  • Bangun rumah tanpa arsitek dan kontraktor, bahan beli sendiri, tukang nyari sendiri. Pro: Biaya termurah Cons: Mesti menguras tenaga buat jagain tukang setiap hari selama pembangunan. Pembangunan menyimpang dari design/keinginan semakin tinggi.

Tips: Sebenarnya kalau mau capek bisa mangkas biaya. Tapi kita juga mesti dibekali oleh sedikit ilmu-ilmu pembangunan rumah. Membangun rumah sendiri cocok untuk orang yang tidak terburu-buru. Sambil nabung, sambil kerja, bisa memenuhi kebutuhan papan sekaligus memiliki rumah impian yang dibangun sesuai keinginan kita.

Update biaya: Jasa Kontraktor: 20-30% dari RAB Jasa Arsitek: 3% dari RAB General bangun rumah Bali 2023: 4.5jt - 7jt/m2. General bangun villa Bali 2023: 10 - 15jt/m2

Besok lanjut mengenai info KPR

comments powered by Disqus