Memuaskan imajinasi

· 2 minute read

Aku rasa kalian pernah beli belanja online. Entah itu gadget baru, atau barang yang kalian udah incer lama tapi baru bisa kebeli sekarang karena baru kekumpul duitnya. Sangat antusias nunggu barangnya, seneng plus deg-degan, rasa tidak sabaran agar barangnya cepat sampai. Tapi setelah sudah sampai, rasa senang dan sensasi stimulan lainnya itu berkurang. Apalagi setelah beberapa hari, beberapa bulan memiliki barang itu, rasa itu sudah tidak ada.

Ada sensasi senang yang lebih ketika menunggu barang itu datang. Karena momen itu memberikan asupan imajinasi kepada kita. Kita berimajinasi bahwa barang itu akan memberikan kita kebahagiaan yang tiada tandingnya. Tidak akan ada lagi rasa kesepian ketika kita memiliki barang itu, atau kita bisa produktif, membangun bisnis, bisa bikin sixpack dan bikin cewek klepek-klepek. Imajinasi, orang-orang sangat suka apabila imajinasinya dipuaskan. Makanya fenomena ini ada.

Bukan cuma di case ini. Case liburan juga sering terjadi. Planning dan menunggu hari-h lebih menyenangkan daripada waktu liburannya itu sendiri. Semuanya karena ada nature itu, orang suka berimajinasi dan diberikan asupan ke imajinasi yang bersangkutan.

Aku jadi ingat, game Elden Ring yang aku mainkan awal tahun ini. Banyak menuai kontroversi oleh pakar game, para developer dan publisher game ternama. Katanya game ini sangat tidak player friendly. Tidak jelas, tidak memberikan clue yang jelas ke pemain, sangat kontradik terhadap best practice game RPG, story yang tidak jelas, menyusahkan pemain. Turn out, game ini salah satu game terlaris selama satu dekade terakhir. Menjadikan game ini menjadi kandidat terkuat game of the year 2022.

Banyak teori yang tersebar tentang story, jalur cerita ataupun backstory dari setiap fenomena, character dan event di game ini. Tapi semuanya penuh lubang, banyak flawnya. Developernya pun tidak memberikan konfirmasi atau merilis lore official. Lalu ada teori yang paling masuk akal. Developer, mereka cuma melempar semua character, design, dan elementnya. Udah di lempar aja ke game, dan biarkan playernya berspekulasi, membuat teori, membuat konspirasi terhadap lore dari Elden Ring. Biarkan player memiliki imajinasi sendiri. Menurutku itu teori yang paling tepat, dan kalau itu bener, it works! Developernya sangat paham salah satu nature manusia dan memanfaatkan itu.

Faktanya memberikan sesuatu yang ambigu, rancu dan gantung ini sudah tidak asing. Tujuannya memang ingin membuat sesuatu menjadi misterius, sehingga kita dibuat menerka-nerka atas fakta yang belum pasti, dan menyimpulkan sendiri berdasarkan intepretasi dan fantasy kita. Menjadikannya asupan imajinasi orang.

Related reading:

Mystery

comments powered by Disqus