Menciptakan Ide

· 2 minute read

Semakin lama hidup aku yakin kalian juga makin sadar bahwa, ide terbaik itu lebih sering kita dapatkan ketika kita tidak berada pada situasi dan lingkungan yang berhubungan dengan konteks yang kita sedang ingin cari ide. Alias ide terbaik datang dari ketidaksengajaan.

Makanya aku enggak suka brainstorming. Ketika kita lagi brainstorming, kita memang dapat ide tapi jarang sekali ada ide terbaik suka tidak muncul. Karena tujuan utama brainstorming adalah bukan mencipatakan ide terbaik, inovatif, dan fantastis. Tujuan utama kita adalah mencipatakan ide sebanyak-banyaknya.

Aku juga percaya inovasi yang kita gunakan sekarang juga munculnya ketika orang tersebut sedang tidak melakukan pencarian ide.

Ide itu muncul ketika kita mandi, ketika kita boker, ketika kita jalan ditaman, ketika kita lagi nongkrong sama temen, ketika lagi happy sama pacar, sama keluarga. Ketika lagi bengong sambil makan pisang goreng dan ngopi sambil liatin sinar matahari pagi yang menembus daun-daun pohon mangga tetanggamu yang sudah terlalu besar karena sudah menghalangi jalan di komplek rumahmu

Lah tadi brainstorming dibilang gak bakal dapet ide bagus karena tujuannya bukan kesana, terus kenapa aktivitas diatas yang sangat tidak relate dengan konteks kita malah dapet ide briliant?

Karena kita walaupun tujuannya tidak untuk mendapatkan ide, tapi problem yang kita mau solve tetap ada di pikirkan. Tapi dengan kaca mata yang berbeda, dengan kondisi ketegangan yang berbeda, di environement yang “out of the box”.

Pikiran juga jadi tegang karena itu, aku sudah sempat bahas bagaimana kita bisa mendapatkan potensial kita dengan relax dan santai.

Free Write 5 Minutes: Santai & Relaks

Tapi ada kok brainstorming yang menghasilkan ide-ide brilian. Ada. Karena orang-orang yang kalian ajak brainstorming, itu udah memikirkan jauh-jauh hari, dibawa pulang, dibawa mandi. Dan baru punya kesempatan untuk menyampaikannya di wadar diskusi “brainstorming”

Sure emergency itu memang terkadang bisa ngepush kita melebihi kapasitas kita. Ide juga sering muncul darisana. Tapi kalau bicara persentase, aku percaya hal ini lebih jarang terjadi.

So kalau kalian merasa “buntu coeg” atau “ahh gak dapet-dapet ide”. Stop sejenak. Tutup laptopmu, lalu keluar sejenak liat pohon dihalamanmu atau halaman tetanggamu, dah liat aja. Nanti pikiran bakal nyari sendiri.

comments powered by Disqus