Jaman sekarang, di sosial media banyak banget yang merasa memiliki penyakit mental. Penyakit mental kalau dulu itu, biasanya orang gila. Tapi sekarang ada banyak, anxiety, depresi, dkk. Tapi kenapa baru jaman sekarang yang banyak memiliki mental illness, apa kabar jaman bapak ibu kita?
Kalau diliat dari sana, ada dua kemungkinan:
- Apa yang membedakan jaman dulu dan jaman sekarang? Teknologi. Apakah teknologi membuat orang-orang memiliki mental illness? Kurang tau, tapi aku yakin sosial media banyak buruknya buat kita, lebih banyak buruknya.
- Mental ilness itu ada, tapi jaman dulu tidak ada istilahnya, jaman dulu itu cuma penyakit kurang berdoa, kurang bersyukur.
Mungkin keduanya. Jaman dulu itu mental illness lebih sedikit, karena dulu teknologi (sosmed) tidak ada, ditambah istilahnya itu enggak ada dulu, undefined. Sehingga recordnya semakin sulit ditemukan.
Tapi apakah jaman sekarang, orang yang mengidap mental ilness itu sebanyak itu? Atau mereka hanya self proclaim karena habis baca informasi random di internet, dan merasa relate terhadap keadaannya mereka sekarang? Bisa saja.
Aku punya pandangan seperti ini: Mental illnes Ibarat Tuhan, kita percaya tuhan, makanya tuhan itu ada. Kita percaya mental illness, makanya mental illness itu ada. It happen because we believe.
Aku sempet mikir mental illness terjadi karena ada bad event massive yang terjadi ke kita, atau bad event yang sedikit demi sedikit tapi akhirnya menggunung. Dan mental kita terlalu lemah untuk menghadapi itu semua sehingga dia menjadi sakit.
Tapi bukannya itu sesuatu yang natural? Karena kita adalah seorang manusia yang hidup ditengah masyarakat?