Moral Retrospective

· 2 minute read

Di beberapa momen, ngeliat temen kantor, atau temen kuliah dulu mewajarkan sesuatu yang harusnya itu tidak baik di hubungan sosial, membuatku mikir, kayaknya kita semua punya itu juga deh.

Di lingkungan pertemanan, atau lingkungan kerja, atau keluarga sepertinya ada saja beberapa moral atau sekecil kebiasaan yang kita anggap biasa saja, tapi sebenarnya itu tidak baik di masyarakat.

Setiap orang lahir dan besar di berbagai lingkungan yang ragamnya luar biasa. Ditambah keragaman itu, ada beberapa kebiasaan yang didapat dari lingkungan atau kebiasaan unique hasil dari mix match moral yang dia dapatkan dan observasi, yang terkadang itu berada di ujung jempatan persimpangan moral baik dan buruk.

Walaupun moral memang tergantung dimana lingkungan kita berada, tapi pasti ada satu moral yang dijunjung, yang sama di seluruh planet bumi. Dan kadang, kita memiliki kebalikan dari moral itu.

Aku bukan bilang moral miliki society itu adalah yang secara material fakta itu baik, tapi kan baik dan jelek itu relatif. Karena mayoritas masyarakat meanggap ini baik, ya tentu, apabila kita memiliki kebalikan dari itu, susah kita untuk berhubungan sosial.

Coba kita ambil contoh simple. Kita kebiasaan untuk batuk tidak tutup mulut ketika berada di keramaian. Mungkin itu memang secara kesehatan sebenarnya tidak masalah, tapi moral masyarakat menganggap itu sesuatu yang tidak baik, ya kita bisa dikucilkan dengan keseringan melakukan itu.

Jadi ketika kita merasa tidak melakukan suatu kesahalan, tapi orang-orang pada menjauh dari kita, ingat, siapa tau kita assholenya.

Jadi dengan kita mengetahui ini kita bisa melakukan moral retrospective. Berintrospeksi diri kita atas kebiasaan dan moral yang kita pegang. Start dari mengetahui nya. Yang ketika dilakukan seringkali mendapatkan feedback yang tidak semestinya.

comments powered by Disqus