Ketika kapan kamu merasa orang dewasa yang ada di sekitar mu, bapak ibumu, guru di sekolah, bibimu, om mu atau bapak tetanggamu, mereka itu cuma manusia biasa? Aku ada cerita.
SMP kelas 2, hari minggu sepulang aku dari rutinitas main ke game-net. Paket 10rb 4 jam, dari jam 10 pagi, sampai jam 2 siang. Mengendarai motor ibuku, honda karisma hitam. Aku merasakan ada sesuatu yang jatuh di kantung celanaku. Dompetku jatuh, dompetku hilang. Awalnya aku gak terlalu masalah, toh aku tidak pernah membawa full uangku di dompet. Tapi aku langsung ingat, disana ada STNK motor ibuku, honda karisma hitam. Panik.
Ketika aku pulang sehabis main game, dengan baju bau rokok karena orang disana pada ngerokok (aku gak merokok), aku bilang ke ibuku: “Bu, dompetku hilang, isi stnk motornya ibu.” Seingetku ibuku marah, lalu masuk kamar. Sayup sayup lalu aku denger ibuku menangis di dalam kamar. Kenapa sampai begitunya pikirku. Ternyata ngurus itu ribet coy, ditambah ibuku lagi ada kerjaan yang lagi bermasalah di kantornya. Selanjutnya aku langsung merenung di kamar. Sadar bahwa ibuku juga orang biasa kayak aku.
Aku yakin kita punya semua momen ini, mau cepat atau lambat kita akan tau orang dewasa ini juga manusia, mereka juga bisa nangis, mereka juga bisa selfish. Ketika kita sadar itu, ada satu hal yang pasti langsung kepikiran sama aku. Aku harus bisa berdiri sendiri, orang dewasa, layaknya orang dia punya problem sendiri yang harus di hadapi, aku tidak boleh aneh aneh dan, berharap ada higher being yang menolongku nanti ketika kepeleset, aku harus bisa bawa diri.