Pengetahuan di psikologi manusia

· 2 minute read

Walaupun baru baru ini aku mulai merasa aktif untuk mencoba mendalami psikologi manusia, kalau aku inget-inget lagi aku sudah start untuk memulainya dari dulu.

Dari mencoba tahu, apa yang bikin teman-teman berbeda. Kenapa dia di ejek seperti itu marah, kenapa dia nangis tidak mendapatkan nilai yang bagus padahal nilainya sudah diatas rata-rata. Kenapa dia orang pinter tapi ngasi nyontek, kenapa dia tidak mau kerja sama, kenapa dia sekali marah tapi tiba-tiba langsung gak marah. Kenapa dia gak suka main game ini, dan lain-lain. Banyak kenapa-nya. Banyak berbedanya, dan itu yang bikin dari dulu aku sudah penasaran, apa ada sesuatu yang bikin itu berbeda.

Aku juga merasa aku dan pacar memiliki ketertarikan yang sama dengan pengetahuan di bidang ini. Disamping lagi, aku banyak belajar dari dia, karena dia lebih bisa mengartikulasikan why dari sifat-sifat aneh yang lagi dijumpai, dan sering juga aku pertanyakan. Which is impressive.

Ya, kalau ditanya kenapa tertarik aku mencoba untuk tidak menjawab “yaa dari kecil udah tertarik soalnya”. Mungkin karena bisa mengetahui ini keren, dan ada sensasi puas ketika bisa menjelaskan fenomena-fenomena yang terjadi di manusia. Bisa men-decode sistem terkompleks di jagad raya ini tentu adalah suatu yang membanggakan. Yah mungkin itu alasannya.

Disisi lain, ketika umur sekarang, bisa memiliki pengetahuan ini bisa menguntungkan buatku. Karena aku juga bisa mendapatkan sense of control dari sisiku sebagai manusia. Dan juga di orang lain, mengetahu untuk menjalin hubungan, relasi, dan bersikap yang ujungnya demi kehidupan yang lebih baik.

Aku tidak bilang memiliki pengetahuan di psikologi manusia itu itu wajib, tapi yang mau aku sampaikan, sadari bahwa setiap aksi dan reaksi kita ini ada landasannya, jangan impulsif, jangan jawab “nak mule keto”, sadari, start darisana bangun dan jadi versi terbaik diri.

comments powered by Disqus