Setiap orang melihat dunia ini berbeda-beda. Bisa dibilang tidak pernah sama. Exact sama. Orang-orang akan memiliki kemiripan pandangan apabila mereka memiliki kepercayaan, hidup berdampingan, besar bersamaan. Tidak ada yang seperti itu selain saudara kandung atau teman dekat. Jadi bisa kita simpulkan sederhana, semua akan memiliki realita dengan versi yang berbeda-beda.
Personal version of reality ujungnya akan membentuk attitude kita. Kecenderungan untuk bertindak dan berpikir. Itu attitude. Apabila realita yang kita lihat itu positif, kita akan memiliki attitude positif, apabila negatif, sama halnya juga attitude kita. Tapi ini bukan 0 & 1, hitam & putih, sering kali di berbagai aspek kita memiliki kedua ini.
Tapi darisini jangan jadi salah paham bahwa, realita itu adabanyak. Tidak. Banyak hal yang memang sejara objectif itu real. Misalnya, anjing itu berwarna coklat. Tapi orang buta warna melihat itu warna hijau. Fakta di dunia itu memang berwarna coklat, tapi realita milik seseorang yang buta warna itu berwarna hijau. Kita tentu bisa pastikan bahwa, ada kelainan yang membuat dia melihat sesuatu yang salah. Bukan menjadi dua realita yang kita accept gitu.
Jadi jangan salah kaprah. Dunia ini bukan sesuatu tentang adu debat personal realita. Tapi realita yang sesungguhnya itu memang ada, realita mana yang paling mendekati sana itulah yang benar. Kata lainnya, bukan debat opini, memilih opini pemenang karena menang debat. Tapi opini mana yang paling mendekati truth tanpa perdebatan, itulah opini yang benar.
Disisi lain ketika kamu melihat seseorang yang bertindak sangat tidak sesuai dengan realita yang ada, jangan langsung judge orangnya. Sadari bahwa dia memiliki personal version of reality yang berbeda. Cari tau alasannya, kenapa mereka memiliki attitude seperti itu. Ketika kita bisa menyadari hal ini, kita bisa bersikap lebih dewasa kepada setiap orang yang kita temui. Gak jarang kita bisa memberikan solusi tanpa resistansi dari mereka.