Adalah benar. Kenapa itu benar ya karena memang benar. Nasihat kebanyakan itu bagaimana caranya kita hidup dengan benar. Dan hidup, itu sebanarnya tidak jauh berbeda semenjak manusia pertama kali diciptakan. Dan masalahnya itu itu aja, tentu karena perkembangan teknologi, masalah itu kulitnya berbeda.
Sama halnya dengan nasihat. Disetiap kitab di setiap agama pasti akan tercantum nasihat yang sekarang kita dengar, tapi dengan frasa yang memang berbeda. Kadang tersirat, kalau hoki bisa dapat yang tersurat.
Tapi itu sebenarnya tidak masalah, dalam artian, penyebaran informasi itu memang harus seperti itu. Dari segala nasihat yang ada di kitab, di terjemahkan supaya lebih muda dimengerti oleh kebanyakan orang. Dan itu bagus. Sifat alami dari persebaran informasi. Karena tidak semua orang memiliki kecerdasan, atau se-gifted itu untuk bisa menerjemahkan kitab suci.
Disisi lain, 1 buah nasihat yang sama yang ditujukan ke anak sd dan orang dewasa, masing-masing orang juga akan menangkapnya berbeda. Sesimple karena mereka sedang berada di stage kehidupan yang berbeda. “Tidak relate” orang-orang bilang. Jadi itu kenapa 1 nasihat itu bisa pengaruhnya beda-beda di setiap stage kehidupan. Walaupun individunya tetap sama.
Jadi dengan ini aku men-encourage untuk start membaca buku lindy. Buku yang semakin tua, semakin tidak terpatahkan isi buku itu. Itu yang mereka bilang buku lindy. Contohnya: Mediations karya Marcus Aurelius.
Jadi apabila kalian memiliki sebuah nasihat yang menurut kalian itu adalah life changing, jangan berhenti di kalian saja. Karena bukan tidak mungkin, nasihat itu tidak pernah didengar oleh orang terdekat kalian, dan ketika kalian sampaikan, itu juga bisa mengubah hidup mereka. Tapi tentu saja tidak usah dipaksakan, semua orang memiliki tingkat resistensi yang berbeda-beda, apabila itu sudah mengguncang identitas dan ideologi mereka. Cukup sampaikan dan lupakan. Fire and forget
Disisi lain sebagai penerima nasihat, kita juga jangan tutup mata, atas suatu nasihat “mainstream” atau nasihat yang “gak kesampean”. Karena segala sesuatu bisa di look deeper.