Ekonomi sebuah keluarga dari generasi ke generasi aku merasa harus ada peningkatan. Jadi misal sekarang bapak ibuku bisa memberikan aku kehidupan yang seperti ini, nanti aku dan istri masa depan harus bisa memberikan anak kita yang lebih.
Aku merasa privillage yang kita dapatkan dari orang tua itu jauh lebih baik dari privilage yang mereka dapatkan dari orang tua mereka (Kakek nenek). Oleh karena itu kita juga harus memanfaatkan privilage itu untuk meningkatkan strata ekonomi keturunan. Reasoningnya darisana.
Di keluarga menengah keatas. Pasti ada seorang di generasi terdahulu yang menjadi pioner atas memutus rantai kemiskinan di keturunannya. Either itu orang tuamu atau kakek nenekmu, atau bahkan yang lebih diatas. Atau bahkan kamu sendiri.
Orang itu adalah orang yang sangat berjasa karena bisa mengubah perekonomian keluarga, hingga ke keturunan dan sampai ke kita. Walaupun bukan mendapatkan warisan secara materi. Tapi yang aku sebutkan diatas, privilage untuk membangun kehidupan yang layak, ilmunya, mindsetnya, kesempatannya, networknya dll. Tugas kita at least mempertahankan. Entah kenapa aku berpikir ada tugas moril seperti itu.
Tapi aku sempet tanya seorang temanku kayak gini: A -> Aku B -> Teman
A: “Menurutmu nanti kamu mau seperti bapakmu dalam aspek wealthy-ness, atau mau melebihinya?” B: “Aku ngerasa, hidupku lebih dari cukup, dan aku mau mengurangi itu” A: “Lah kenapa?” B: “Aku ngeliat bapakku, ada waktu yang berkurang dan stress yang bertambah dampak dari wealthynya sekarang.”
Cukup masuk akal. Kekayaan berbanding terbalik dengan waktu. Kekayaan berbanding lurus dengan stress. Orang beda-beda.
Jadi berarti ada dong yang dulu kaya terus generasi selanjutnya di keturunannya kekayaannya jauh dibawah yang terdahulu? Ada. Realita tidak se-sempurna itu.