Orang-orang masih sering menggunakan angka di timbangan sebagai goals. Ketika dia mau membuat badan lebih berisi, atau ingin mengecilkan badan. Padahal tampak badan itu bisa saja tidak berbanding lurus dengan angka di timbangan.
Ada standar angka di timbangan yang kalau tingginya segini, maka berat idealnya adalah segini. Aku enggak tau itu diambil darimana, yang jelas itu sangat di-simplified. Kita melupakan adanya massa otot. Mungkin karena rata-rata orang tidak melatih otot , makanya itu bisa jadi valid untuk mayoritas.
Massa otot itu didapatkan ketika kita melatih otot sembari memberikan asupan nutrisi ke mereka. Yang artinya kalau mau menaikan massa otot kita harus olahraga dan makan yang bener, biasanya banyak proteinnya.
Bentuk dari otot dia lebih padet dan lebih kecil daripada lemak. Jadi bisa ibaratkan kayak besi dan kapas,. 1kg besi itu kecil, bisa kita genggam. Tapi 1kg kapas itu bisa memenuhi seluruh tubuh kita. Kayak gitu, tapi rationya tentu tidak sama.
Oleh karena itu banyak orang yang takut ngegym karena takut berotot. Berotot means berat badan nambah. Mereka gak mau itu. Dan banyak juga orang yang ngegym, tujuannya ingin gede tapi malah merasa sia-sia karena badan tidak gede-gede. Padahal mereka lupa tampak badan mereka sudah berubah, karena mereka sudah punya massa otot.
Angka ditimbangan itu tetap penting, tapi jangan secara buta menjadikan itu standar atas kita gendut/kurus atau sehat/tidak. Lihat tampak badanmu, lihat tampak badan orang itu. Itu hal yang harusnya kita untuk menilai.
Disisi lain jangan ini dijadikan justifikasi bahwa “oh aku gak olahraga karena secara tampak aku ideal kok”. Kalau kalian merasa ideal, tapi kalian tidak olahraga, sehari-hari tidak melakukan beraktivitas yang medium (ex: jalan 10k setiap hari ke kantor), atau kerjaan kalian bukan kuli bangunan, tidak jaga pola makan. Aku percaya kalian butuh olahraga dan mengatur pola makan.