Tentang Generasi

· 2 minute read

Generasi disebut generasi karena ada sekelompok orang, yang terpetakan berdasarkan lintas waktu mereka lahir dengan keseragaman atas pemikiran dan tindakan mereka.

Pasti kalian sering mendengar semacam:

“Jaman dulu 2000an awal itu jaman paling enak, bisa main dijalanan, hujan hujanan, rame. Sekarang anak-anak di dalem rumah, gak asik, main hape terus.”

Atau:

“Kalian ini hidup enak, dulu bapak perlu nyebrang sungai pake flying fox buat berangkat ke sekolah”

Sentimen terhadap generasi yang berbeda biasanya seperti ini: Generasi yang lebih tua tidak suka dengan yang lebih muda dengan alasan lemah, lembek dan manja. Yang lebih muda tidak suka dengan yang tua dengan alasan jadul dan tidak efisien. Selalu.

Ketika “ok boomer” populer di penghujung 2018, aku adalah salah satu orang yang mengabuse kata itu. Menggunakannya disegala kesempatan yang ada. “Boomer”, “dasar boomer”, “you have one job”, dan berbagai ungkapan lainnya bertujuan untuk lucu lucuan, tapi ada sedikit merendahkan juga.

Pengaruh dari generasi ini sangat kuat. Kita merasa kita memiliki kesadaran penuh atas hal yang kita lakukan, memiliki pemikiran dan pandangan sendiri. Tapi sebenarnya kita itu sangat terpengaruh oleh generasi. Kita adalah produk dari generasi kita.

“Tapi aku gak suka musik jaman, sekarang, musik 70an adalah panggilan jiwaku”. Dan berbagai macam contoh lainnya. Well kalian tetap terpengengaruh generasi, walaupun generasi yang tua, bukan generasi kalian.

Kenapa ada keseragaman pikiran dan tindakan disetiap generasi itu biasanya ada major event pada lintas waktu generasi tersebut. Perang, pandemi, dan yang paling sering kita lihat sekarang: teknologi baru. Teknologi baru membentuk cara baru untuk melakukan sesuatu, terciptalah generasi baru.

Makanya sekarang rentang generasi itu pendek pendek, karena teknologi baru terus berdatangan, inovasi datang lebih cepat.

Dari informasi ini kita bisa mengetahui bahwa peran generasi atas bagaimana kita berpikir dan bertindak itu sangat kuat. Mau generasimu, atau generasi yang lain itu tetap ada pengaruhnya. Jadi yang bisa kita lakukan adalah, ambil positif tiap generasi, dan sebisa mungkin pangkas yang negati-negatifnya.

Orang-orang sekarang itu banyak yang gak pada googling loh.Lebih enak ngesearch sesuatu di tiktok daripada google. Tiktoking, bener gak tuh istilahnya. Aku nyobain beberapa kali dan bener resultnya bagus.

Disisi lain ini juga bisa bikin kita saling memahami antar generasi. “Okey, dia memang boomer berarti ada alasan tersendiri kenapa dia melakukan itu”. Jadi saling mengerti dan menghilangkan kesinisan.

comments powered by Disqus