The Rise And Fall of Social Media

· 2 minute read

Serem kali judulnya haha. Social media, waktu itu kelas 6 SD. Waktu internet, kalau mau ngidupin masih berisiki banget ngeluarin bunyi. 08098999, Dial up.

Friendster, aku liat kakaku pada waktu itu sama temen-temennya lagi ngedit-ngedit profile friendster. Aku liat, hmmm kok menarik. Jadinya aku ikut bikin. Profileku paling aeng, aku minta tolong kakaku buat ngedit-ngedit, dan masang quotes yang keren. Quotesnya “Life will neva flat” . Keren, aku suka pamerin profileku. Ternyata setelah beberapa lama aku baru tau itu quotes iklan chitato.

Short story, friendster died. Facebook rise. Facebook walaupun gak bisa edit profile dengan modif-modif html, ada fitur chatting. Chatting dengan orang random itu adalah sesuatu yang menakjubkan saat itu. Aku tiap hari main facebook, main game nya. Dan cuma sekedar chatting dengan orang yang ada di friendku, dan beneran jadi temen online di masa itu.

Masa-masa awal facebook itu lumayan menyenangkan. Kita bikin grup kelas. Share foto for the sake of ngeshare supaya grup tetap hidup. Rekam video, padahal rekaman sangat burem, tapi tetap merekam supaya bisa share ke grup kelas. Oh Memories.

SMA, facebook became not relevant di circleku. Akhirnya facebook gak pernah dipakai. Aku pikir facebook udah mati, ternyata cuma circleku aja yang gak make. Chatting app mulai bermunculan, whatsapp, line. Kita pakai line, karena line pada saat itu fiturnya paling lengkap diantara chatting app lain. Grup semua pindah ke line. Apa-apa komunikasi via line. Tapi saat ini line udah gak dipake professional, makanya sekalian aja mau professional atau kontak biasa, semua ke WA biar satu pintu. Aku pikir orang-orang juga berpikir seperti itu.

I never use twitter intensely before. Actually aku udah bikin akun dari 2009. Tapi baru sekarang, tahun 2020-sekarang social media yang paling aku gunakan adalah twitter. Twitter selalu dibilang bakal mati, tapi twitter masih bertahan dari 2006 sampai sekarang.

Platform datang dan pergi. Yang paling bagus yang bertahan. Tujuan juga sudah shifting. Yang tujuannya beneran untuk bersosial, sekarang tujuannya untuk bisnis seringkali juga pamer.

Pertanyaannya adalah kapan sosial media akan ditinggalkan? Sulit. Sosial media sangat merangkul sifat-sifat dasar manusia. Kalau ada platform lain yang juga melakukan itu, itu akan bisa aja.

comments powered by Disqus