Viral Tolol

· 1 minute read

Akun gosip, akun julid, di sosial media itu bener-bener gampang grownya. Infotainment di tv itu juga dicari-cari, ditunggu tunggu gosipnya. Sedangkan sesuatu yang bagus, berita baik itu gak diminati. Diminati, tapi enggak sebanyak itu. Niche. Bahkan ada website yang khusus ngepost tentang berita-berita baik yang ada di indonesia. Good News from indonesia (GNFI). Saking nichenya.

Kenapa? Ini udah di level psikis manusia sih. Kalau gak manusia mungkin masyarakat. Masyarakat suka melihat orang lain tidak boleh lebih baik dari dia, masyarakat suka menarik orang yang ingin menjadi lebih tinggi dari mereka, kembali ke bawah, ke kerumunan. Masyarakat ingin melihat orang susah.

Kenapa? Karena dengan melihat orang susah, mereka merasa dirinya lebih baik, melihat orang sukses merasa dirinya menjadi lebih jelek. Bukannya memperbaiki diri, tapi malah orang yang diluar yang diubah, ditarik kembali, atau dijatuhkan.

Disisi lain, kontroversial. Mereka tidak suka adanya kontroversi, unpopular opinion, karena ya itu bertentangan dengan nilai mereka yang mereka punya. Mereka bakal menghujat itu, menyerang dengan nilai-nilai mundane mereka yang mereka anggap “benar”.

Ada orang tolol, melakukan sesuatu yang tolol, penghinaan, viral, jadi artis. Sering banget kayak gituu. Ironisnya, mereka malah dapat reward

Bagaimana cara kita membuat budaya, supaya orang yang membuat karya yang bagus lebih banyak dibicarakan, lebih viral daripada orang yang bikin sesuatu yang tolol? Hard question

comments powered by Disqus