Kita memang sering merasa tidak membutuhkan orang lain atau pihak ketiga ketika kita sedang berada dalam masalah. Tapi pandangan orang lain itu sering kali sangat penting. Kenapa pandangan orang lain itu penting?
Karena orang lain itu melihat sesuatu, dari persepektif yang berbeda. Berbeda dari kita, lawan komunikasi dan tim. Pihak ketiga juga netral. Tidak ada bias karena perasaan atau emosi yang sering tercampur di suatu kelompok atau hubungan. Oleh karena itu pihak ketiga bisa memberikan reasoning yang lebih baik.
Contoh, kenapa perlu ada tester dalam suatu aplikasi, kenapa perlu ada usability tester dalam aplikasi, kenapa enggak langsung developernya aja yang melakukan testing, kan dia yang bikin fiturnya?
Karena jalan pikiran developer dan tester itu berbeda. Developer berpikir, fitur jadi tanpa bug, udah. Tester mikir, fitur ini udah sesuai dengan requirement kah? Bikin user nyaman kah? Kalau case-case kayak ini apakah fitur ini bisa mengakomodir kah? Beda.
Kenapa orang yang jomblo lebih sering memberikan nasehat ke orang yang lagi pacaran? Kontradiksi kan, kenapa yang tidak pacaran, malah ngasi nasehat kepada orang yang pacaran? Simple, karena yang jomblo otaknya lagi enggak bego, otaknya tidak buta, dibutakan oleh cinta. Bisa clear thinking. Beda.
Itulah mengapa kita memang butuh pandangan orang lain. Apabila kamu merasa penyelesaian masalah, sering kali menimbulkan masalah baru, mungkin kamu perlu mundur beberapa langkah, dan melihat masalah itu dengan kacamata yang lebih lebar. Dari jendela yang berbeda. Dengan bantuan pihak ketiga.