avatar

Fandy Aditya

Bagaimana Menulis

Kayaknya aku sudah pernah bahas ini, mungkin di tulisan setahun 2 tahun bekalang, nanti akan disematkan kalau ketemu Intensitas menulisku sudah sangat jauh menurun dibandingan dengan setahun sebelumnya. Yang dulu setiap hari nulis, sekarang sebulan paling cuma 10 kali. Tapi kalau mau tau bagaimana aku menulis, kira-kira perubahannya tidak signifikan. Aku meluangkan waktu, entah di kamar atau di teras dulu kalau wfh di bali. Buka squibler.io, set waktu 5 menit, dan nulis apapun yang keluar dipikiran, tanpa edit.

Social Force

Waktu itu lagi bootcamp dan, setelah segala hal, kurang tidur, begadang, diare, dan deadline. Semua sudah serasa sangat panas dan semua urgent, setiap ada gesekan atau ketikdaktepatan, pertanyaan, langsung dibahas, semuanya menjeadi prioritas. Lempar ke temen-temen tanpa mikir, karena sudah tidak memiliki kemewahan lagi untuk berpikir. “Kalem bli”. Gitu kira-kira, dari tim yang tidak ikut bootcamp. Ya, suasana di bootcamp ini sedang berada di puncak puncak nya stress. Aku bahkan gak tau apa yang bikin stress.

Kondisi Pemasukan Tambahan

Awal tahun ini aku nge-set goals untuk tahun ini targetku bisa mendapatkan 50 juta penghasilan tambahan. 2023 sisa tiga bulan lagi, dan angkanya itu masih jauh dibawah target. Berikut list nya: Sistem klinik: 2.5 jt Company Profile: 1.5 jt Bikin Bot Telegram: 500k Juara 1 Lomba Menulis: 2 jt Total masih 6.5 juta, minus 43.5 juta. Kalau mau melihat perbedaan target dan actual, memang sangat jauh. Tapi cukup bangga karena tahun ini adalah tahun pertama yang beneran aku bisa dapet penghasilan tambahan setelah sekian lama.

Agreeableness

Kalau berbicara tentang agreeableness, aku cenderung memiliki agreeableness yang tinggi. Awal-awal aku mikir, ini karena aku tidak memiliki cukup ilmu dan experience untuk memperdebatkan sesuatu. Ya itu benar di beberapa tahun ke belakang, dan sampai sekarangpun masih tetap ada. Tapi untuk sekarang walaupun aku tetap memiliki ini, reasonnya sudah bervaeriasi Orang dengan memiliki agreeableness tinggi ini kata-katanya tidak cocok untuk menjadi pemimpin. Ini menurutku memang ada benarnya, tapi tidak semuanya. Bukan berarti karena dia batu dia cocok jadi pemimpin, bukan juga karena dia iya iya aja dia tidak cocok.

Melihat Masa Depan

Pernah gak kalian berpikir, bagaimana indahnya, simplenya, dan makmurnya hidup ini apabila kita memiliki kemampuan untuk bisa melihat masa depan? Ada orang yang akan membeli stock, bitcoin atau instrumen investasi lainnya dari sekarang karena nanti akan melunjak berkali-kali lipat. Ada orang yang judi, togel, taruhan bola, cari tau nomor yang keluar, kombinasi yang keluar, pemenang kompetisi agar mendapatkan jackpot Ada orang yang akan memilih studi berdasarkan pekerjaan di masa depan yang paling makmur

Tutorial Merdeka

Artikel ini adalah artikel buat lomba menulis artikel di kantor. Di repost kesini dengan tambahan draft yang tidak disubmit. Enjoy! Edit: Dapet juara 1 gaes!! “Wah sebelah sini tutup juga mas”. “Yaudah deh bang, saya turun disini aja”. Sebuah percakapan dengan abang ojol ketika pulang sehabis upacara 17-an di TLT. Semua jalan pada tutup, dan terpaksa jalan kaki menyisir jalanan kecil ibukota yang ditutupi keseruan lomba warga komplek. Tentu saja sesuai perkiraan, permainan viral cukurukuk mpokjeru pasti dimainkan.

Udah September Aje

Udah september aje. Gila ya, waktu berlalu begitu cepat. Kayaknya baru kemarin aku bikin resolusi 2023, sekarang udah ditagih aja. Tapi coba kita kilas balik: Side income. Well ini sesuatu yang tidak jauh dari target. Ada beberapa proyek yang dateng, yang mungkin kalau dulu bakal aku tolak-tolak, sekarang udah aku terima. Goals penghasilan tambahan di 2023 sepertinya jauh, tapi setidaknya tidak 0 lah Kerjaan Kerjaan ini sesuatu yang paling suprise di tahun ini.

Kenapa kita memilih pekerjaan kita

Kalau aku kilas balik: Aku suka main game dan semenjak sudah pindah dari game console ke game online, well mainnya di laptop karena punyanya cuma laptop, aku merasa ngulik per komputeran adalah sesuatu yang kusuka. Padahal aku tidak pernah bener-bener ngulik. Aku main game, aku download game bajakan, dan aku berusaha agar game bajakan itu berhasil dimainkan. Dengan melakukan hal-hal hackish yang bahkan aku gak paham dari internet. Menyenangkan karena rewardnya juga menyenangkan.

Melatih Kebiasaan WFH lagi

Setelah 1.5 bulan full SFO, aku kembali ke WFH, well at least setengah WFH. 1.5 bulan wfo membuatku lupa bagaimana remote working ini semestinya dilakukan. Bekerja WFH dan WFO itu tentu saja berbeda. Paling keliahatan itu di cakupan kolaborasi. Yang WFO itu lebih ke langsung, yang WFH itu lebih ke async. Meeting 1 jam offline, dengan meeting 1 jam online jauh lebih kerasa capek yang online. Jadi, meeting over 1 jam pada saat online akan tidak efektif.

Barbie

Hari ini aku abis nonton Barbie di bioskop. Mungkin bakal ada spoiler yang aku bahas, tapi ada satu hal penting:Ini bukan film anak-anak. Filmnya lumayan deep, banyak hal yang dibahas. Dari tentang isu dunia, sampai pengetahuan diri juga dibahas. Aku sepakat sama pacar bahwa, nilai-nilai yang mau diambil dari film ini itu terlalu banyak, dan karena banyak, kita sebagai value-seeker di film-film merasa setiap point yang ingin disampaikan bahasannya jadi kurang dalam.

Tentang Bootcamp

Tepat minggu lalu aku selesai bootcamp. Bootcamp ini sepertinya cuma term pekerja software, dimana kita dikumpulkan di satu tempat yang sama untuk melakukan pekerjaan karena disuruh ngebut untuk mengejar deadline yang tidak masuk akal. Tim bootcamp selama 5 hari di puncak, dengan makanan looping yang akhirnya di hari terakhir ketika perjalanan pulang kita udah enggak sanggup buat makan makanannya dan melipir ke kfc. Tapi kenapa manajemen melakukan bootcamp, dan kenapa bootcamp itu terbukti works untuk menyelesaikan deadline deadline yang tidak masuk akal?

Ubah dari dalam

Ketidakadilan akan selalu ada. Mau skala besar skala kecil. Tirani, moral yang berbeda dalam suatu grup lingkungan, dan tentu saja ada entitas yang memiliki gejolak untuk mengubah itu. Praktik yang paling sering dilakukan adalah, membuat grup tandingan baru yang akan memperjuangkan keadilan dan menjunjung tinggi kepercayaan dan atau moral yang bertolak belakang dengan grup terdahulu. Entah itu sistem yang tiran, sistem lama yang korup, sistem lama yang inefisien atau sistem lama yang sekedar tidak sesuai dengan perkembangan jaman.

Sersan

Sersan alias serius tapi santai. Kata yang beberapa kali aku jumpai dan pertama kali aku kenal ketika masuk di tempat kerjaku sekarang ini. “Kita sersan aja kita sersan-sersan, serius tapi santai” kata bossku terdahulu. Kehidupan bersisoal mengarahkan serius itu dengan suatu yang tegang, agresif, suara keras, marah, mimik wajah yang galak. Kita salah mengartikan ketegangan dengan keseriusan, ketegangan membawa ketakutan, mungkin karena kita tidak ingin mengakui diri kita sedang dilanda ketakutan, makanya kita anggap saja bahwa suasana ini bukan bikin takut, suasana ini adalah serius

Body Altered Mind

Mind altered body, body altered mind. Dari dua ini aku lebih condong ke yang terakhir. Walaupun banyak case yang pertama itu sering kita dengar. Contoh kita kuat puasa karena pikiran kita yang percaya itu bisa. Orang yang harus melakukan operasi sulit dan akhirnya bisa sembuh karena ada keinginan kuat untuk sembuh. Tapi body altered mind, itu lebih sering terjadi, dan sering banget disepelekan. Kurang tidur, pikiran jadi tidak fokus. Kurang makan, pikiran jadi kacau, kurang ini itu, anxiety meningkat, tingkat stress meningkat.

Epic comeback

Di kantor lagi ada turnamen mobile legend. Sekarang lagi babak grup dan setiap hari match 1x sampai 11x main baru dikalkulasikan. Match jumat kemarin, merupakan match terseru timku selama turnamen ini berlangsung, kita menang epic comeback. Epic comeback adalah kemenangan yang diraih atas kekalahan metrics selama pertandingan, akhirnya harus susah payah mengejar ketertinggalan. Dengan segala fokus dan tipu daya yang akhirnya bisa memenangkan permainan sulit ini. Kemenangan dengan tipe epic comeback, selama main mobile legend adalah kemenangan yang paling memuaskan.